Diabetes dan Pemanis: Madu vs Gula Butir

Diabetes dan Pemanis: Madu vs Gula Butir
Diabetes dan Pemanis: Madu vs Gula Butir

Amankah Pemanis Buatan untuk Penderita Diabetes? - dr. L. Aswin, Sp.PD

Amankah Pemanis Buatan untuk Penderita Diabetes? - dr. L. Aswin, Sp.PD

Daftar Isi:

Anonim

Menjaga kadar glukosa darah terkendali penting bagi penderita diabetes. Kontrol yang baik dapat membantu mencegah atau memperlambat komplikasi diabetes, seperti kerusakan saraf, mata, atau ginjal. Ini juga bisa membantu menyelamatkan hidup Anda.

Tidak ada yang tahu persis mengapa kadar glukosa tinggi menyebabkan komplikasi pada penderita diabetes, namun menjaga kadar glukosa semaksimal mungkin bisa menyelamatkan hidup Anda, menurut American Diabetes Association.

Gula yang ditambahkan, seperti gula pasir putih dan madu, berada di dekat bagian atas daftar makanan yang dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat. Tapi apakah semua gula yang ditambahkan mempengaruhi gula darah dengan cara yang sama?

Manfaat madu bagi kesehatan

Periset telah mempelajari banyak potensi manfaat madu, dari bagaimana aplikasi topikal dapat membantu mengobati luka pada manfaat pengelolaan kolesterol. Beberapa penelitian bahkan meneliti apakah madu dapat digunakan untuk pengelolaan glukosa darah.

Misalnya, sebuah penelitian di tahun 2009 menemukan bahwa mengkonsumsi madu secara teratur dapat memberi efek bermanfaat pada berat badan dan lemak darah pada penderita diabetes. Namun, peningkatan signifikan pada hemoglobin A1c juga diamati.

Penelitian lain menunjukkan bahwa madu menyebabkan respon glikemik lebih rendah daripada glukosa saja. Selain itu, madu memiliki khasiat antimikroba dan antibakteri, dan merupakan sumber antioksidan, yang semuanya dapat bermanfaat bagi penderita diabetes.

Apakah ini berarti lebih baik bagi penderita diabetes untuk mengkonsumsi madu dan bukan gula? Tidak persis. Kedua penelitian ini merekomendasikan penelitian yang lebih mendalam tentang masalah ini. Anda masih harus membatasi jumlah madu yang Anda konsumsi, sama seperti Anda menginginkan gula.

Madu vs gula

Tubuh Anda memecah makanan yang Anda makan menjadi gula sederhana seperti glukosa, yang kemudian digunakan untuk bahan bakar. Gula terdiri dari 50 persen glukosa dan fruktosa 50 persen. Fruktosa adalah sejenis gula yang hanya dipecah oleh hati. Asupan fruktosa pada minuman manis, makanan pencuci mulut, dan makanan dengan gula tambahan dikaitkan dengan banyak kondisi kesehatan. Ini termasuk:

  • kenaikan berat badan
  • obesitas
  • penyakit hati berlemak
  • trigliserida yang meningkat

Madu juga sebagian besar terdiri dari gula, tapi hanya 30 persen glukosa dan fruktosa 40 persen. Ini berisi unsur gula dan trace lainnya, yang diambil oleh lebah saat menyerbuki tanaman. Ini bisa membantu penderita alergi.

Madu lebih rendah pada indeks glisemik (GI) daripada gula pasir, namun madu memiliki lebih banyak kalori. Satu sendok makan madu hadir dengan kalori 64 kalori, sedangkan 1 sendok makan gula mengandung 48 kalori, menurut U. S. Departemen Pertanian.

Gunakan lebih sedikit untuk rasa lebih

Salah satu manfaat madu terbesar bagi penderita diabetes mungkin hanya dalam rasa terkonsentrasi.Ini berarti Anda bisa menambahkan lebih sedikit tanpa mengorbankan selera.

Dianjurkan agar penderita diabetes memperlakukan madu seperti gula tambahan lainnya, walaupun ada kemungkinan manfaat kesehatan yang terkait dengannya. American Heart Association merekomendasikan untuk membatasi tambahan gula hingga tidak lebih dari 6 sendok teh (2 sendok makan) untuk wanita dan 9 sendok teh (3 sendok makan) untuk pria.

Anda juga harus menghitung karbohidrat Anda dari madu dan menambahkannya ke dalam batas harian Anda. Satu sendok makan madu memiliki 17. 3 gram karbohidrat.