10 Komplikasi Bedah Plastik Paling Umum

10 Komplikasi Bedah Plastik Paling Umum
10 Komplikasi Bedah Plastik Paling Umum

10 OPERASI PLASTIK PALING EKSTRIM

10 OPERASI PLASTIK PALING EKSTRIM

Daftar Isi:

Anonim

Pada tahun 2013, orang Amerika menghabiskan lebih dari $ 7 miliar untuk operasi kosmetik. Dari pembesaran payudara hingga Rhinoplasty, prosedur untuk mengubah penampilan kita menjadi semakin umum. Tapi operasi ini tidak datang tanpa risiko.

Bagi banyak orang, yang berada di bawah pisau adalah pemikiran yang sangat menakutkan. Jika Anda berpikir tentang operasi plastik, penting bagi Anda untuk menyadari manfaat dan risikonya. Berikut adalah beberapa komplikasi bedah kosmetik yang paling umum dan paling banyak dibicarakan.

1. Hematoma

Hematoma adalah kantong darah yang menyerupai memar besar yang menyakitkan. Ini terjadi pada 1-6 persen prosedur pembesaran payudara dan merupakan komplikasi yang paling umum setelah facelift. Hematoma adalah risiko di hampir semua operasi, dan pengobatan terkadang mencakup operasi tambahan untuk mengalirkan darah.

2. Kerusakan saraf

Potensi kerusakan saraf ada pada berbagai jenis prosedur pembedahan. Mati rasa dan kesemutan sering terjadi setelah operasi plastik dan bisa menjadi tanda kerusakan syaraf. Kebanyakan wanita mengalami perubahan sensitivitas setelah operasi pembesaran payudara dan 15 persen secara permanen kehilangan sensasi puting susu.

3. Infeksi

Meskipun perawatan pasca operasi mencakup langkah-langkah untuk mengurangi risiko infeksi, namun tetap menjadi salah satu komplikasi operasi plastik yang paling umum. Dalam operasi payudara, misalnya, selulitis (infeksi kulit) terjadi pada 2-4 persen orang. Dalam beberapa kasus, infeksi bisa bersifat internal dan parah, membutuhkan antibiotik IV.

4. Deep Vein Thrombosis dan Pulmonary Embolism

Deep vein thrombosis (DVT) adalah suatu kondisi dimana bekuan darah terbentuk di dalam pembuluh darah dalam, biasanya di kaki. Ketika bekuan ini putus dan melakukan perjalanan ke paru-paru, itu dikenal sebagai pulmonary embolism (PE). Meski relatif jarang, komplikasi ini bisa berakibat fatal.

5. Jaringan parut

Operasi biasanya menyebabkan beberapa jaringan parut. Karena operasi kosmetik berusaha memperbaiki penampilan Anda, bekas luka bisa sangat mengganggu. Jaringan parut hipertrofik, misalnya, adalah bekas luka bawaan merah dan tebal yang abnormal yang terjadi setelah 2-5 persen prosedur pembesaran payudara.

6. Penampilan Umum Ketidakpuasan

Meskipun kebanyakan orang merasa puas dengan hasil pasca operasi mereka, kekecewaan dengan hasilnya adalah kemungkinan nyata. Orang yang menjalani operasi payudara mungkin mengalami masalah kontur atau asimetri, sementara mereka yang menjalani operasi wajah sama sekali tidak menyukai hasilnya.

7. Kerusakan Organ

Liposuction bisa menjadi traumatis bagi organ dalam. Perforasi visceral atau tusukan dapat terjadi saat pemeriksaan bedah bersentuhan dengan organ dalam. Perbaikan luka ini bisa memerlukan operasi tambahan. Perforasi juga bisa berakibat fatal.

8. Anestesi Komplikasi

Anestesi adalah praktik yang memungkinkan pasien menjalani operasi tanpa merasakan prosedurnya.Anestesi umum, dimana pengobatan digunakan untuk membuat Anda tidak sadarkan diri, terkadang bisa menimbulkan komplikasi. Ini termasuk infeksi paru-paru, stroke, serangan jantung, dan kematian. Risiko anestesi yang lebih umum termasuk terbangun bingung dan bingung, dan menggigil. Komplikasi yang kurang umum adalah kesadaran anestesi, atau terbangun di tengah operasi.

9. Seroma adalah kondisi yang terjadi saat serum dari kolam darah di bawah permukaan kulit, sehingga terjadi pembengkakan dan nyeri. Sepertinya melepuh besar. Hal ini dapat terjadi setelah operasi apapun, dan merupakan komplikasi yang paling umum dari sebuah perut. Karena serelia bisa terinfeksi, mereka sering dikeringkan dengan jarum, secara efektif mengeluarkannya, meski ada kemungkinan terjadi rekurensi.

10. Kehilangan Darah

Seperti halnya operasi apapun, ada sedikit kehilangan darah. Namun, kehilangan darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dengan hasil yang berpotensi mematikan. Kehilangan darah bisa terjadi saat berada di meja operasi, tapi juga secara internal, setelah operasi.

Takeaway

Seperti kebanyakan operasi, komplikasi operasi plastik lebih sering terjadi pada orang-orang tertentu. Misalnya, orang yang mengalami obesitas dan orang tua lebih rentan terhadap komplikasi.

Anda dapat mengurangi risiko menderita efek yang tidak diinginkan ini dengan sepenuhnya memeriksa kredensial dokter Anda dan menyelidiki fasilitas di mana operasi Anda akan terjadi. Mendidik diri Anda tentang prosedur dan kemungkinan risiko, dan mendiskusikan kekhawatiran Anda dengan dokter Anda juga akan membantu Anda mengelola harapan dan mengurangi risiko komplikasi.